Uplink Subframe Structure (PUSCH)
- Struktur Frame UL sama seperti downlink (DL) : 10 ms frame yang memuat 20 slot dan tiap slot nya 0.5 ms
- 1 slot membawa 7 SC-FDMA symbol pada kasus normal CP dan 6 symbol SC-FDMA jika menggunakan extended CP
- Symbol 3 pada setiap slot membawa uplink Reference Signal (Normal CP) untuk channel modulation, menyisakan 6 symbol yg tersedia untuk Traffic dan Control data.
- kedepan nya Data Rate (di kontrol oleh EnodeB sheduler) tergantung dari Bandwith Transmisi yang di sediakan (dan panjang dari CP)
- ex : menggandakan data rate menyebabkan bandwith transmisi juga menjadi tergandakan
UL Physical Channel [part 2]
- PUSCH : Physical Uplink Share Channel
- Disiapkan untuk User Data (membawa traffic dari beberapaUE)
- PUCCH : Physical Uplink Control Channel
- Membawa indikasi ACK/NACK H-ARQ, Uplink Scheduling Request, CQI, dan masukan dari MIMO
- Jika Control Data dikirim ketika traffic data sedang di transmit, maka UE memultiplex kedua aliran secara bersamaan
- jika hanya Control Data yang dikirim ke UE menggunakan Resource Element (RE) pada akhiran channel dengan tingkat power yang tinggi
- PRACH : Physical Random Acces Channel
- untuk pendudukan Random Acces, PDCCH memberikan indikasi Resource Element untuk menggunakan PRACH
- PBCH memuat sebuah list yang mengijinkan Preambles/ awalan (Max 64 per cell dalam satu frame type 1) dan membutuhkan keterangan dari panjang preambles/awalan tersebut.
Uplink Physical Signals and Channels [part 1]
- Signal Demodulatio
- digunakan untuk estimasi channel pada receiver eNodeB untuk demodulasi channel control dan data
- di tempatkan pada symbol ke 4 (normal CP) pada setiap slot dan rentang bandwith yg sama seperti yg di alokasikan data uplink
- Sounding Reference Signal
- menyediakan uplink channel estimasi quality sebagai dasa untuk keputusan UL scheduling (sama seperti menggunakan CQI pada DL)
- dikirim pada bagian lain dari bandwith dimana tidak ada transmisi data uplink yg tersedia
- Uplink Physical Channels
- Pyhsical Uplink Share Channel (PUSCH)
- Pyhsical Uplink Control Channel (PUCCH)
- Physical Random Acces Channel (PRACH)
DL Physical Channels Allocation
- PBCH
- Menggunakan 72 subcarrier utama dengan menggunakan 4 symbol
- Mentransmisikan setiap detik untuk setiap 10 ms radio frame pada semua antena
- PCFICH
- Bisa di transmisikan selama 3 symbol pertama pada tiap TTI
- Menggunakan lebih dari 16 RE per TTI
- PHICH
- Normal CP: Tx selama 1 symbol pertama pada setiap TTI
- Extend CP : Tc selama 3 symbol pertama pada setiap TTI
- setiap PCHICH group menggunakan 12 RE
- PDCCH
- menggunakan REbagian kiri dari PCFICH dan PHICH tampa 3 symbol pertama pada setiap TTI
- jumlah minimum yg digunakan, jika data PDCCH berukuran kecil maka akan menggunakan 1 symbol pertama
- PDSCH
- di alokasikan oleh RE dan tidak digunakan oleh signal atau pyhsical channel yang lain
Reference Signal :OFDMA channel estimation
- Estimasi channel pada teknologi LTE didasari dari Reference signal (sama seperti fungsi CPICH pada WCDMA)
- Posisi Reference Signal fixed pada time domain (0 dan 4 untuk frame type 1) Cell ID
- Pada kasus dimana ada lebih dari satu antena yang digunakan (MIMO) Resource Element mengalokasikan pada Reference signal pada satu antena yaitu DTX pada antena yg lain nya
- Reference signal : dimodulasi untuk mengenai cell yang bersamanya
Downlink Physical Channel [part II]
Note : Tidak ada lagi Channel Dedicate dalam LTE pada proses Downl;ink ataupun Uplink
- PBCH : Untuk membroadcast MIB (Master Information Block) dan RACH Parameter
- PDSCH : Membawa data User, data Paging, SIB(cell status, cell id dan allowed service)
- PMCH : Untuk traffic multicasting seperti service MBMS
- PHICH : Untuk membawa ACK/NACK H-ARQ dari eNB ke UE pada respon transmission UL
- PCFICH : Membawa detail dari PDCCH format (ex: symbol)
- PDCCH : Membawa DCI (DL Control Information) :shcedule Uplink resource on the PUSCH atau Downlik resource pada PDSCH alternatifnya DCI mentransmisi TPC command untuk UL
Downlink Physical Signals and Channels
Downlink Physical Signals membawa informasi layar 2 sedangkan Downlink Signal Channel hanya di gunakan untuk informasi pada layer fisik (layer 1)
- Downlink Physical Signal
- Reference signal
- Syncronization Signal (P-SS dan S-SS)
- Downlink Signal Channel
- Physical Broadcast Channel (PBCH)
- mencodekan BCH transport block yng di mapping pada 4 subframe dengan waktu sebuah interval 40 ms
- Physical Downlink Share Channel (PDSCH)
- membawa DL-SCH dan dan PCH, dimana DL-SCH berisi data Actual user
- Physical Downlink Control Channel (PDCCH)
- menginformasikan kepada UE tentang resource alocation dari PCH, DL-SCH dan informasi Hybrid-ARQ yang berhubungan dengan DL-SCH
- membawa uplink scheduling grant
- Physical Control Format Indicator Channel (PCFICH)
- menginformasikan kepada UE tentang jumlah dari OFDM symbol yang digunakan untuk PDCCH
- ditransmisikan pada setiap subframe
Resource Blocks and Resource Elements
- Biasa disebut dengan Physical Resource Block (PRB) atau Resource Blocks (RB) :
- terdiri dari 12 subcarrier pada frequency domain (180 KHz) x 1 slot periode dalam domain waktu (0.5 ms)
Add caption |
- Alokasi kapasitas berdasarkan Resource Blok (RB)
2. Resource Elements
- secara teori adalah kapasitas alokasi minimum unit
- sama dengan satu subcarrier x one symbol priode
- 72 atau 84 Resource Element per Resource Block (RB)
- setiap Resource Elemen dapat mengakomodasi 1 symbol modulasi contoh : 2 bit untuk QPSK, 4 bit untuk 16QAM dan 6 bit untuk 64QAM
- kecepatan modulasi symbol per Resource Block adalah 144 ksps atau 168 ksps
Frame Structure (FDD)
- Frame struktur FDD (biasa disebut dengan type1 frame) frame ini bisa digunakan untuk downlink maupun uplink
- dibagi menjadi 20 x 0.5 ms
- struktur dari frame ini sudah di rancang agar dapat mensupport short round trip time :
- Durasi frame 10 ms (sama seperti UMTS)
- FDD 10 ms radio frame untuk downlink dan 10 ms radio frame untuk uplink
- Dalam sebuah Radio Frame terdapat 10 subframe
- 1 Subframe merepresentasikan sebuah Transmission Time Interval (TTI)
- Setiap Subframe terdiri dari atas dua slot
- 1 slot = 7 symbol (normal CP) or 6 symbol (extended CP)
Physical Layer Structure and Channels
Introduction:
- Menyediakan dasar bit transmisi yang berfungsi via udara
- Physical layer LTE didasari oleh OFDMA pada downlink dan SC-FDMA pada uplink
- hal ini sama untuk mode operasi FDD dan TDD
- Tidak membutuhkan RNC seperti functional element
- Segala sesuatu yang berhubungan dengan radio bisa diselesaikan di Node B
- Sytem Reuse 1 , memungkinkan beroperasi hanya dengan single frequency
- tidak membutuhkan frequency planning
- Tidak ada lagi channel yang bersifat dedicate (walaupun transport) channel, semua resource di mappingkan secara dinamik oleh scheduler
OFDMA and SC-FDMA vs. CDMA
- Bandwith yang lebih besar dan frekuensi yang lebih flexible
- OFDM memberikan keuntungan lewat system yang didasari oleh CDMA ketika bandwith meningkat melewati 5 Mhz
- Frequency Scheduling
- OFDM mendapatkan keuntungan dari frequency scheduling yang meningkatkan capacity lebih dari 50 % di banding CDMA
- Reduce UE power consumption
- LTE uplink menggunakan SC-FDMA yang menerapkan efficiency power amplifier yang lebih baik, teknologi SC-FDMA belum tersedia ketika UMTS multiple access selection telah selesai
- Simple multi antena operation
- Multiple input Multiple Output (MIMO) teknologi antena, dibutuhkan untuk mencapai titik target dari bitrate LTE
- MIMO lebih mudah di terapkan dengan OFDM dibandingkan dengan CDMA
- Same Multiple Access technique for TDD dan FDDD in LTE
- OFDMA pada downlink dan SC-FDMA pada uplink, pada WCDMA mode TDD berbeda dengan FDD walaupun beberapa langkah harmonisasi sudah selesai (chip rate dan coding solotion )
Uplink Air Interface Technology SC-FDMA
- User di multiplexing pada domain frekuensi, sebuah user di alokasikan pada bandwith yang berbeda (perkalian dari 180 Khz)
- pada OFDMA user di multiplexing pada domain subcarrier : user di alokasikan oleh Resource Block
- Sebuah user selalu continue pada frekuensi
- Bandwith paling kecil pada saat uplink 12 subcarrier :180 KHz
- Sama untuk OFDMA pada saat Downlink
- Bandwith uplink paling besar :20 MHz
- sama untuk OFDMA pada saat Downlink
- pada terminal dibutuhkan kemampuan untuk menerima dan mentransmit lebih dari 20 MHz tergantung dari frekuensi band terlebih dahulu
Subscribe to:
Posts (Atom)